SEBI Islamic Business and Economic Research Center (SIBERC) pada Jum’at, 14 Juli 2023 bersama dengan Dosen tetap program studi Akuntansi Syariah (Prodi AS) STEI SEBI bersinergi dalam menyelenggarakan Workshop Metodologi PRISMA di Ruang Rapat Lantai 2 STEI SEBI.
Workshop ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari proses Hibah Penelitian. Awalnya, SIBERC meluncurkan program terbaru untuk para Dosen STEI SEBI dan Mahasiswa, yaitu program Hibah Penelitian dan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat berupa bantuan dana penelitian.
Setelah melalui seleksi dan penilaian oleh reviewer, salah satu proposal hibah penelitian yang dinyatakan lolos ke tahap berikutnya adalah tim dari Bapak Efri Syamsul Bahri, PhD yang merupakan dosen tetap Prodi AS. Tim tersebut juga beranggotakan tiga orang mahasiswa, yaitu Arif, Irfaul Risqoh Al Rieza dan Sainah.
Dalam proses penyelesaian hibah penelitian yang mengangkat judul tentang “Investment Models of Cash Waqf in Indonesia” tim dari Bapak Efri melaksanakan Workshop Metodologi PRISMA sebagai salah satu tahapan dari penelitian.
Metode PRISMA ini merupakan metode yang digunakan dalam proposal hibah penelitian Bapak Efri dan tim. Workshop metode PRISMA dilaksanakan secara eksklusif dengan jumlah peserta terbatas yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen.
Manajer Penelitian SIBERC, Ahmad Baehaqi memberikan sambutan di awal Workshop. Beliau menyampaikan bahwa program hibah penelitian maupun hibah pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan untuk memberikan fasilitas berupa bantuan dana kepada dosen dan mahasiswa STEI SEBI.
Tujuan program ini agar dapat mendorong kegiatan penelitian di kampus, baik dikalangan dosen maupun mahasiswa. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa SIBERC sudah membuat road map penelitian untuk lima tahun ke depan yang menjadi acuan seluruh civitas akademika STEI SEBI yang ingin melaksanakan penelitian. SIBERC juga akan terus berinovasi dengan membuat program-program unggulan yang mampu mendorong penelitian di kampus.
Pembicara dalam Workshop Metode PRISMA disampaikan langsung oleh ketua tim peneliti, yaitu Bapak Efri Syamsul Bahri, PhD. Di mana, beliau menjelaskan bahwa metode PRISMA pada mulanya lebih banyak digunakan dalam penelitian kesehatan.
Namun, seiring dengan perkembangan pengetahuan, metode PRISMA juga bisa diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu termasuk dalam bidang ekonomi dan bisnis. Beliau menjelaskan bahwa PRISMA digunakan untuk memetakan penelitian yang sudah ada secara sistematis.
Metode Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses Protocols (PRISMA-P) memiliki beberapa tujuan, seperti meningkatkan kualitas data, melakukan seleksi data secara sistematis, memastikan kejelasan sumber data, membatasi ruang lingkup, menghemat waktu penelitian, dan membuat kajian terfokus.
Dalam metode PRISMA-P ada empat tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti; (1) Identification, yaitu proses mengidentifikasi dan mencari artikel pada database tertentu dengan menggunakan kata kunci tertentu. Dalam proses ini, beliau menjelaskan bahwa peneliti dapat menggunakan software yang tidak berbayar seperti Publish or Perish (PoP).
Tahap (2) Screening, yaitu melakukan penyaringan pada database dengan menyisihkan artikel yang serupa. (3) Eligibility, yaitu menguji kelayakan terhadap artikel yang potensial melalui judul dan abstrak. (4) Included, yaitu inklusi dilakukan dengan menentukan beberapa kriteria, misal bukan kriteria artikel jurnal, tidak tersedia full text, dan exposure yang tidak relevan.
Selain menjelaskan tentang metode PRISMA, pembicara juga menampilkan beberapa contoh artikel jurnal yang beliau tulis dengan menggunakan metode PRISMA. Agenda pun diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana salah satu peserta menanyakan tentang bagaimana cara menentukan artikel yang potensial dan tidak?
Pembicara pun menjawab bahwa yang penting adalah konsisten dengan metode, karena itu yang akan mengarahkan penulis. Jangan terlalu tergoda dengan banyaknya artikel jurnal yang bagus lalu kita menghilangkan tujuan awal dalam penelitian. Adapun cara melihat artikel jurnal yang potensial dalam metode PRISMA adalah dengan menentukan kriteria pada tahap keempat yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Setelah menyelesaikan sesi tanya jawab, pembicara pun memberikan tantangan kepada para peserta untuk terlibat aktif dalam penelitian, khususnya dengan menggunakan metode PRISMA. Selanjutnya, akhir dari workshop pun ditutup dengan dokumentasi bersama.