Depok – Tak melulu berkutat di dalam kelas dengan lembar soal dan pena, mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI melakukan terobosan terobosan baru dalam metode ujian yang sesuai dengan progrma MBKM. Salah satunya adalah khusus untuk mata kuliah Fiqih Muamalah II, Prodi Manajemen Bisnis Syariah, ujian tidak dilakukan dengan cara konvensional, melainkan lewat review artikel jurnal ilmiah yang kemudian dipublikasikan di berbagai platform media online nasional.
Alhasil, dari kurang lebih 50 mahasiswa, setidaknya sebanyak 32% artikel mahasiswa SEBI berhasil dimuat di Kompasiana.com, menjadikannya sebagai platform terfavorit. Diikuti oleh Depokpos.com (17%) dan RumberIndonesia.com (15%). Situs-situs lain seperti Retizen.republika.co.id dan Netralnews.com masing-masing menyumbang 11% dari total artikel yang dipublikasikan.
Sebaran media yang menjadi tempat publikasi cukup beragam. Beberapa mahasiswa bahkan mampu menembus media lokal seperti wartanusantara.id, urbanjabar.com, hingga cianjurraya.my.id. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa SEBI tidak hanya aktif dalam diskusi akademik, tetapi juga punya keberanian dan kreativitas untuk menembus dunia jurnalistik dan media massa.
Ujian kali ini mengharuskan mahasiswa untuk memilih dan meresensi artikel ilmiah tentang akad-akad muamalah dalam lembaga keuangan syariah. Mereka diminta meringkas substansi artikel sekaligus mengkritisi kekuatan dan kelemahannya. Tujuannya jelas: mengasah daya kritis, kemampuan literasi, serta komunikasi publik melalui tulisan ilmiah-populer.
Lebih dari sekadar menulis, mahasiswa juga ditantang mencari media yang relevan dan bersedia memuat tulisan mereka. Ini menjadi pembelajaran nyata mengenai pentingnya membangun jejaring, membaca peluang, dan mengenali segmentasi media massa. Beberapa mahasiswa bahkan berhasil menjalin kontak dengan redaksi media secara langsung, sebuah soft skill yang jarang diasah dalam ujian konvensional.
Keterlibatan mahasiswa dalam menyebarkan literasi keuangan syariah ke masyarakat luas menjadi nilai tambah penting dari model ini. Artikel mereka bukan hanya menjadi syarat ujian, tetapi juga kontribusi nyata terhadap penguatan pemahaman publik tentang ekonomi Islam, khususnya praktik muamalah di lembaga keuangan.
Pendekatan ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana pembelajaran tak lagi dibatasi oleh tembok kelas. STEI SEBI menjadi contoh bagaimana perguruan tinggi Islam bisa berinovasi dalam mendekatkan akademik dengan realitas sosial dan media.
Karena itu, jika Anda mencari kampus yang tidak sekadar menguji dengan soal pilihan ganda, tapi juga membentuk kompetensi komunikasi, berpikir kritis, dan keberanian tampil di ruang publik, SEBI adalah tempatnya. Di sini, ujian bukan hanya soal nilai, tapi juga aksi dan kontribusi.