STEI SEBI menerima kunjungan dari Kopertais Wilayah II Jawa Barat dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS), Jumat (15/11/2024). Agenda kunjungan ini diselenggarakan secara langsung atau luring, di ruang rapat kampus STEI SEBI, Depok, Jawa Barat. Pada kunjungan kali ini, yang bertindak sebagai asesor adalah Dr. H. Mohamad Jaenudin, S.Ag., M.Ag., M.Pd. selaku Sekretaris Bidang Akademik dan didampingi oleh Dr. Nema Widiantini, M.E.
Agenda kunjungan kali ini diawali dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC), Sansan Abdul Malik, S.H kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Sigit Pramono, Ph.D., CA., CPA. selaku ketua STEI SEBI. Agenda dilanjutkan dengan presentasi dari Dr. H. Mohamad Jaenudin, S.Ag., M.Ag., M.Pd selaku asesor dalam agenda kunjungan Kopertais Wilayah II Jawa Barat.
Dr. Mohamad Jaenudin, S.Ag., M.Ag., M.Pd memaparkan “Monev PTKIS ini perlu dilakukan selain sebagai Tupoksi Kopertais juga untuk memastikan jalannya Perguruan Tinggi dalam melaksanakan Tridaharma-nya, dan untuk mengetahui secara langsung tentang bagaimana PTKIS dalam menjaga, merawat, dan memelihara norma-norma akademik serta meningkatkan Kualitas Perguruan Tingginya, karena Sejatinya Perguruan Tinggi itu adalah sebagai agent of change dalam membangun peradaban manusia. Jika PTKIS mutunya rendah, maka dipastikan output SDMnya akan rendah pula, yg akan berakibat pada kurangnya kredibilitas, hilangnya kepercayaan masyarakat dan lambatnya laju peradaban”
Ia menyampaikan informasi bahwa implementasi dari Permendikbudristek No. 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi akan berjalan per 1 Januari 2025. “Peraturan ini nantinya akan menjadi tolak ukur dalam menjalankan tri dharma, karena aturan-aturan yang lama nanti tidak akan berlaku lagi,” kata Dr. Mohamad Jaenudin dalam rilis yang diterima redaktur.
Ia juga menyampaikan penjelasan terkait kehadiran PEMUTU (Pemantauan, Evaluasi dan Penjaminan Mutu) yang menjadi salah satu implementasi dari adanya Permendikbudristek nomor 53 tahun 2023. Selain itu, portal PEMUTU juga sebagai implikasi dari peraturan BAN-PT No. 5 tahun 2024 Tentang Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Mutu Perguruan Tinggi untuk Perpanjangan Status Terakreditasi Melalui Mekanisme Automasi.
Dalam sesi ini disampaikan dan dijelaskan terdapat 15 instrumen yang tercantum di dalam peraturan tersebut, dan 15 instrumen ini yang menjadi tolak ukur penilaian dalam proses akreditasi Perguruan Tinggi nanti.
Terkait dengan aplikasi PEMUTU, ke depannya tata cara akreditasi akan dilaksanakan dengan memantau dan mengevaluasi mutu prodi dan perguruan tinggi melalui aplikasi PEMUTU ini yang mengambil data dan informasi dari PDDIKTI dan aplikasi PDDIKTI lainnya secara otomatis.
“Sehingga nantinya penilaian lolos perpanjangan akreditasi dilakukan tanpa asesor dengan memantau dashboard PEMUTU yang mengambil data dari PDDIKTI,” ujarnya.
Informasi yang diberikan oleh Dr. Mohamad Jaenudin selaku asesor, agar perpanjangan akreditasi berjalan lancar, perguruan tinggi perlu menjaga kualitas mutu melalui Sistem Penjaminan Mutu (SPM) yang terdiri dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
Beriringan dengan berjalannya diskusi, Dr. Nema Widiantini, M.E melakukan pengecekan berkas yang sudah disubmit sebelumnya oleh STEI SEBI sebelum agenda kunjungan dilaksanakan. Pengecekan berkas ini dilakukan dengan melihat secara langsung kondisi fisik kampus, seperti ruang kelas dan suasana perkuliahannya, fasilitas kampus yang ada, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.
Dari hasil pengecekan semua berkas ini, Dr. Nema Widiantini menyampaikan bahwa STEI SEBI lebih dari eligible. “Ini sudah layak naik kelas jadi Institut bahkan Universitas,” kata Dr. Nema Widianti.
Di penghujung agenda, yang lebih banyak dihiasi dengan diskusi antara Dr. H. Mohamad Jaenudin, S.Ag., M.Ag., M.Pd dengan Dr. Sepky Mardian, S.EI., M.M., SAS dan audiens lainnya, Dr. H. Mohamad Jaenudin, S.Ag., M.Ag., M.Pd mendengar info menarik bahwa STEI SEBI saat ini mahasiswanya terserap di 27 provinsi.
Ia pun sangat kagum, dan kemudian menyampaikan “Melihat SDM di STEI SEBI banyak yang masih muda, target mahasiswa baru sejumlah 1.000 pasti bisa tercapai.”
Terakhir, Dr. H. Mohamad Jaenudin berpesan, “Yang terpenting adalah tanggung jawab moralnya, dan poinnya adalah kita ini sedang membangun peradaban, jika mutu pendidikan tinggi kurang baik, maka bagaimana ke depannya?”