Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Prodi HES) STEI SEBI bekerja sama dengan Ikatan Talaqqi Fikih Muamalah disingkat IKTAFI (himpunan mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah) menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu untuk mata kuliah Manajemen Dakwah di ruangan SEBI Hall pada Kamis, 31 Oktober 2024. Kuliah tamu yang mengusung tema “Jurnalisme Dakwah” ini menghadirkan penulis, sastrawan, dan wartawan nasional Irwan Kelana. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih baik kepada mahasiswa tentang jurnalisme dan peran strategisnya dalam dakwah dan komunikasi masyarakat.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC Lungguhan Hamonangan Harahap, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Habibi Abdul Azis, keduanya mahasiswa Prodi HES angkatan 2023. Dosen STEI SEBI pengampu mata kuliah Manajemen Dakwah, Mawardi Nur, SEI, M.ESy., dalam sambutan mewakili Prodi HES menyampaikan bahwa menulis dan jurnalistik adalah skill yang sangat dibutuhkan mahasiswa saat ini untuk membantu menyukseskan peran mereka dalam dakwah Islam, termasuk di bidang ekonomi dan keuangan syariah, di tengah-tengah masyarakat saat ini maupun di masa depan.
Mawardi menekankan bahwa “jurnalisme dakwah” adalah tuntutan mengingat sedemikian pentingnya sebuah media dalam dakwah untuk menyampaikan ilmu, nilai-nilai, dan informasi dakwah kepada masyarakat yang saat ini memiliki keterikatan yang cukup kuat dengan media sosial maupun media informasi, baik berbentuk audio visual maupun tulisan, dalam jaringan (daring atau online) maupun luar jaringan (luring). Mawardi juga berpesan agar mahasiswa suka dengan kegiatan membaca dan menulis. “Cintai tulisan, lalu cintai membaca, dan menulislah apa saja yang dapat bermanfaat bagi orang banyak, yang mengajak kepada kebaikan,” tekannya.
Sementara itu, narasumber utama Irwan Kelana mengawali materi dengan memberikan sebuah pertanyaan tentang bagaimana cara mengolah konten bermuatan dakwah (Islam). Menurutnya, hal itu dapat dimulai dengan banyak membaca karena aktivitas tersebut yang membantu seseorang mengenal dan memahami dunia.
“Intinya kita harus banyak membaca. Orang-orang terdulu menjadikan membaca sebagai media untuk mempelajari ilmu baru. Semua sumbernya dari buku,” tegas Irwan.
Lebih lanjut, Irwan Kelana menceritakan pengalaman yang suka menulis cerpen sejak mengenyam pendidikan di bangku SMA, yang berlanjut sehingga ia bisa menjadi seorang jurnalis atau wartawan. Menurutnya, pekerjaan jurnalistik adalah sesuatu hal yang luar biasa, yang bahkan berkontribusi membantunya bisa mengunjungi 20 negara luar negeri dalam rangka menjalankan tugas sebagai wartawan maupun karena mendapatkan undangan, tanpa mengeluarkan biaya pribadi.
Irwan juga menyampaikan pembahasan mengenai tips dan trik agar media sosial bermanfaat bagi generasi sekarang sebagai media dakwah. Menurutnya, aktivitas jurnalistik harus memiliki daya dakwah (mengajak kepada kebaikan), dan juga harus disampaikan sesuai fakta yang sebenarnya. Setiap wartawan harus memvalidasi terlebih dahulu berita yang akan dilaporkan kepada sumber berita tersebut. Irwan menyebutkan beberapa urgensi kegiatan dakwah menggunakan metode jurnalistik, yaitu sebagai syiar dakwah, edukasi dan literasi, pembelaan ummat, dan promosi. Terdapat beberapa yang berita dapat ditulis khususnya di lingkunan kampus STEI SEBI, seperti berita peristiwa, berita komentar, berita sebelum kegiatan (pra-event), berita setelah kegiatan (pasca-event).
Dalam hal ini, sesuai dengan definisinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jurnalistik adalah segala sesuatu yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran. Jurnalistik juga dapat diartikan sebagai seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan serta persurat-kabaran. Sementara jurnalisme adalah kegiatan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita untuk disampaikan kepada masyarakat. Jurnalisme juga bisa diartikan sebagai seni dan keterampilan dalam mencari, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita secara indah. Dengan demikian, jurnalisme dakwah adalah kegiatan dakwah yang menggunakan metode jurnalistik dalam mencapai tujuannya. Jurnalisme dakwah juga dikenal sebagai jurnalistik Islam atau jurnalistik Islami.
Kuliah tamu diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dilanjutkan dengan pembacaan doa dan pengambilan photo dokumentasi bersama narasumber, panitia, dan seluruh peserta. Ikut hadir mewakili manajemen Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Sansan Abdul Malik, S.H. selaku staf kesekretarian Prodi HES.