Di tengah gencarnya pembicaraan mengenai World Class University (WCU) di Indonesia, muncul sebuah langkah strategis dari SEBI (Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam) yang tidak hanya berfokus pada pencapaian prestasi akademik dan ranking global, namun juga berorientasi pada peningkatan kualitas riset. SEBI, sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki visi untuk mendukung perkembangan ekonomi Islam di Indonesia, telah merumuskan rencana jangka panjang yang disebut dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan Rencana Strategis (Renstra) 2045. Dalam kedua dokumen tersebut, SEBI telah menyusun tahapan-tahapan yang jelas untuk menuju status sebagai Research University, bukan sekadar mengejar predikat WCU semata.
SEBI memang bukan universitas besar dengan sejarah panjang seperti UI atau ITB, namun perguruan tinggi ini memiliki komitmen yang jelas untuk menciptakan kualitas pendidikan yang lebih dari sekadar pengajaran teori. SEBI berusaha untuk menempatkan riset sebagai jantung dari pengembangan kampus. Tapi, bagaimana sebenarnya SEBI melihat wacana WCU dan apa langkah-langkah konkret yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut? Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang respons SEBI terhadap wacana WCU, serta langkah-langkah strategis yang telah direncanakan dalam RIP dan Renstra 2045.
Menjawab Tantangan WCU: Tidak Sekadar Mengejar Peringkat
Ketika dunia pendidikan tinggi semakin berfokus pada pencapaian ranking dunia, banyak kampus yang terjebak dalam euforia mengejar posisi tinggi di berbagai lembaga pemeringkat global seperti QS, THE, dan ARWU. Wacana menjadi WCU semakin kuat, terutama di Indonesia, dengan banyak universitas yang berlomba-lomba menyesuaikan diri dengan kriteria pemeringkatan global. Namun, SEBI memilih untuk tidak sekadar mengejar ranking atau status WCU sebagai tujuan akhir.
Sebagai perguruan tinggi yang mengusung prinsip ekonomi Islam, SEBI lebih fokus pada bagaimana kualitas riset dapat berkontribusi langsung pada perkembangan ekonomi dan kesejahteraan umat. Kampus ini tidak hanya mengejar prestasi internasional dalam arti sempit, tetapi mengutamakan relevansi riset dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, SEBI lebih menekankan pada tahapan menuju Research University, sebuah universitas yang menghasilkan pengetahuan dan inovasi berbasis riset yang bermanfaat bagi masyarakat.
Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan Renstra 2045: Langkah Sistematis Menuju Research University
Dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan Rencana Strategis (Renstra) 2045, SEBI merumuskan langkah-langkah konkret yang harus ditempuh untuk mencapai visi menjadi Research University. SEBI memahami bahwa menjadi Research University bukan hanya sekadar meningkatkan publikasi ilmiah atau mendapatkan lebih banyak dana hibah riset, tetapi juga mengembangkan ekosistem riset yang dapat mempengaruhi berbagai sektor kehidupan, khususnya yang terkait dengan ekonomi Islam.
Diantara poin penting yang terdapat dalam RIP dan Renstra SEBI terkait pengembangan riset:
1. Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Riset
Salah satu langkah awal yang sangat krusial adalah penguatan kapasitas SDM riset di SEBI. Dalam Renstra 2045, SEBI menargetkan untuk meningkatkan jumlah dosen dan peneliti berkualifikasi tinggi, terutama dalam bidang-bidang yang mendukung perkembangan ekonomi Islam, seperti fintech, perbankan syariah, dan bisnis sosial. Hal ini meliputi peningkatan program pengembangan dosen, pelatihan metodologi riset, dan kesempatan bagi dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain itu, SEBI juga menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa untuk terlibat dalam riset dosen, sehingga mahasiswa tidak hanya menjadi konsumen ilmu, tetapi juga bagian dari proses penemuan ilmu baru. Melalui langkah ini, SEBI berharap dapat menciptakan budaya riset yang lebih kuat, dengan melibatkan semua pihak di kampus dalam upaya mengembangkan pengetahuan yang aplikatif dan inovatif.
2. Fasilitas Riset yang Mendukung
Fasilitas riset adalah komponen penting dalam mencapai status Research University. SEBI berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur risetnya melalui renovasi laboratorium, pembaruan peralatan riset, serta penyediaan akses jurnal internasional yang lebih luas. Dalam Renstra 2045, SEBI juga merencanakan untuk membuka pusat-pusat riset yang berfokus pada berbagai topik ekonomi Islam, yang diharapkan dapat berkolaborasi dengan berbagai lembaga riset internasional.
Pentingnya fasilitas riset yang memadai tidak hanya untuk dosen dan mahasiswa, tetapi juga untuk meningkatkan daya tarik SEBI sebagai mitra kolaborasi riset bagi industri dan institusi lainnya. Salah satu contoh konkret adalah adanya pusat research yaitu siberc, yang fokus menangani riset-riset dosen dan mahaiswa SEBI dalam mendukung inovasi di bidang ekonomi dan keuangan syariah berbasis prinsip-prinsip syariah.
3. Pengembangan Kolaborasi Riset Nasional dan Internasional
SEBI juga memahami bahwa riset yang berkualitas tidak dapat dilakukan dalam isolasi. Oleh karena itu, kolaborasi menjadi salah satu kunci penting dalam tahapan menuju Research University. Dalam Renstra 2045, SEBI merencanakan untuk memperluas jaringan kolaborasi dengan universitas dan lembaga riset internasional, terutama yang memiliki fokus pada ekonomi Islam dan inovasi sosial.
Kolaborasi ini tidak hanya sebatas pertukaran pengetahuan, tetapi juga melibatkan kerjasama dalam berbagai proyek riset bersama, pertukaran mahasiswa, serta partisipasi dalam konferensi internasional. Langkah ini diharapkan akan dapat membawa SEBI ke panggung internasional, baik dalam hal kualitas riset maupun pengakuan akademik.
4. Menciptakan Riset yang Berdaya Guna untuk Masyarakat
SEBI berkomitmen untuk menghasilkan riset yang tidak hanya mendukung perkembangan akademik, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Dalam RIP dan Renstra 2045, SEBI menargetkan untuk menghasilkan produk riset yang aplikatif dan dapat memberikan solusi nyata terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat, khususnya dalam sektor ekonomi Islam.
SEBI menyadari bahwa untuk menjadi Research University yang diakui, riset yang dihasilkan harus bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, SEBI mendorong mahasiswa dan dosen untuk fokus pada topik-topik riset yang relevan dengan masalah sosial dan ekonomi yang ada, serta mendukung penerapan hasil riset dalam dunia industri.
WCU Bukan Tujuan, Riset Adalah Kunci
Respon SEBI terhadap wacana WCU sangat jelas: SEBI memilih untuk fokus pada kualitas riset dan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam konteks ekonomi Islam. Dengan tahapan yang telah direncanakan dalam RIP dan Renstra 2045, SEBI menunjukkan komitmennya untuk menjadi Research University yang menghasilkan pengetahuan dan inovasi yang bermanfaat bagi umat.
Meskipun status WCU mungkin menjadi impian banyak kampus di Indonesia, SEBI lebih memilih untuk mengejar tujuan yang lebih besar dan lebih bermakna: menciptakan ekosistem riset yang dapat memberikan solusi konkret bagi masyarakat. Dalam hal ini, SEBI tidak hanya berorientasi pada ranking internasional, tetapi pada dampak nyata yang dapat diberikan oleh riset bagi kemajuan bangsa.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah disusun, SEBI menunjukkan bahwa jalan menuju Research University bukan hanya tentang mengejar pengakuan global, tetapi juga tentang menghasilkan riset yang berkualitas dan berdampak positif bagi masyarakat. Ini adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, namun dengan komitmen dan visi yang jelas, SEBI akan terus bergerak maju untuk mewujudkan impian tersebut.