Respon Tantangan Pembelajaran kekinian, STEI SEBI Luncurkan SEBI Digital Learning Center for Islamic Studies
STEI SEBI, Rabu 22 Juli 2020
Pandemi Covid-19 yang masih belum usai, memaksa kampus-kampus melaksanakan Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ) sesuai regulasi yang diberikan. Luasnya wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke tentu juga menghadirkan beragam problematika dalam pelaksanaanya. “Tentu saja belum ideal karena cenderung kita dipaksa pandemi dalam melaksanakan kuliah online ini. Pada beberapa aspek baik dosen, mahasiswa, sarana dan media, serta panduan materi pembelajaran perlu kita benahi dan tingkatkan bersama untuk merespon masa depan” , papar Prof.Dr. M. Arskal Salim, Direktur Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Republik Indonesia.
Hal itu terungkap dalam SEBI Webinar Series on Islamic Studies yang diselenggarakan oleh STEI SEBI dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), dengan tema “Perguruan Tinggi Islam dan Tantangan Pembelajaran Studi Keislaman di Era Digital” pada hari Rabu, tanggal 22 Juli 2020. Para pembicara dalam seminar ini antara lain ; Prof Dr Euis Amalia (Ketua Bidang Pendidikan DPP IAEI), Dr Prihandoko (Wakil Direktur Eksekutif Aptikom Pusat), Dr Adib Abdussomad (Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Diktis Kemenag), Dr. Yon Machmudi (Kaprodi Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia), dan Dr Oni Sahroni (Direktur SIBER-C SEBI dan anggota DSN MUI).
Prof.Euis Amalia dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa perguruan tinggi agama Islam yang sudah membuka program studi ekonomi Islam (dan sejenisnya) sudah berjumlah 748 kampus untuk jenjang S1. “ Dengan jumlah yang sudah cukup banyak ini, tentu dituntut untuk meningkatkan kualitas lulusannya. Para lulusan harus dapat menguasai juga teknologi kekinian yang berkembang cepat di Industri. Juga dengan tantangan pembelajaran PJJ ini juga dituntut untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan proses pembelajaran onlinenya dan juga e-learning nya”.
Dalam konteks penguatan kelembagaan, Dr Adib juga menghimbau agar perguruan tinggi dapat dikelola secara modern. “Era digital ini, baiknya bukan hanya pembelajarannya saja yang maju secara online. Namun juga harus mampu kompetitif dengan melakukan Good University Governance, mengadopsi manajemen modern yang berkembang di korporasi, financial management, Customer Service, dan konsen pada Quality Outcomes”, ujarnya.
Sedangkan Dr Yon Machmudi juga menyampaikan bahwa diantara aspek kompetitif yang bisa dilakukan perguruan tinggi Islam adalah dengan menguatkan pusat studi atau pusat kajiannya. “Pastikan setiap pusat studi keislaman mampu menjawab kekinian, agar dapat menjadi solusi atas permasalahan global yang dihadapi”.
Apakah Kuliah Online sudah Ideal menggantikan Kuliah Offline?
“Kuliah online sifatnya membantu proses pembelajaran. Tidak bisa menggantikan pertemuan offline tentunya. Maka idealnya, bila pandemi ini usai dan kebiasaan kuliah online sudah terbentuk, perguruan tinggi harus dapat merespon kekinian dengan me-mix kuliah offline dengan kuliah online”, Ujar Dr. Prihandoko.
Senada dengan beliau, Dr. Oni Sahroni, juga mengajak agar di era digital ini proses pembelajaran studi keislaman dapat memadukan antara konsep Talaqqi yang khas dalam ulumul syar’I dengan teknologi yang dapat memudahkan, “Kita dapat memanfaatkan teknologi ini untuk pencarian, sambil atau selanjutnya tetap membuka kitab aslinya. Sehingga kenikmatan pembelajarannya tetap kita dapatkan secara utuh”.
SEBI menjawab tantangan di era digital.
Di tengah segala krisis, pasti ada peluang dan keberkahan. STEI SEBI merespon kekinian, dengan melaunching SEBI Digital Learning Center on Islamic Studies. Lembaga ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan pembelajaran studi keislaman untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia. SEBI DLCIS ini memilki tiga layanan utama ; open content, open course, open education yang didukung kontribusi konten dari pakar dan profesional di bidangnya.
Prof. Dr. Didin Hafidhudin, Ketua Majelis Wali Amanat STEI SEBI dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, mengucapkan selamat atas hadirnya Lembaga ini, “Selamat atas berdirinya Lembaga ini, semoga dapat meraih tujuannya dan berkontribusi positif dalam pencerdasan umat dan bangsa melalui dakwah dan pembelajaran di era digital ini. Saya ucapkan terimakasih secara khusus kepada STEI SEBI atas kesungguhannya dalam hal ini”.