STEI SEBI kembali ikut menyukseskan kampanye haji muda. Program sosialisasi ini diadakan bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada Rabu, 29 Mei 2024 di SEBI Hall, di lingkungan kampus STEI SEBI. Program kali ini mengangkat tema “Ayo Haji Muda, Wujudkan Niat, Rencanakan Selagi Muda dan Berhaji Selagi Kuat”. Dalam kesempatan sebelumnya, STEI SEBI juga telah menyelenggarakan acara serupa pada 14 Desember 2023 di Balairung Budi Utomo, Hotel Bumi Wiyata, Depok.
Program sosialisasi ini dihadiri lebih dari 150 peserta dari unsur mahasiswa, dosen, tenaga pendidikan dan masyarakat umum yang berada di sekitar lingkungan STEI SEBI. Program sosialisasi ini menghadirkan 3 (tiga) orang narasumber dari BPKH, Bank Muamalat dan STEI SEBI. BPKH yang diwakili Juni Supriyanto sebagai Deputi Bidang Penghimpunan BPKH memaparkan materi terkait perencanaan keuangan haji muda, Bank Muamalat yang diwakili Ana Hastuti sebagai RCEO Jakarta East Bank Muamalat memaparkan materi terkait solusi haji Bank Muamalat dan STEI SEBI menghadirkan Ai Nur Bayinah sebagai Direktur SIBERC memaparkan tips lima langkah daftar haji selagi muda.
Dalam paparannya, Juni Supriyanto menjelaskan latar belakang lahirnya program haji muda. Inisiatif program ini bertujuan untuk bertujuan untuk mengajak generasi muda agar merencanakan dan menunaikan ibadah haji di usia yang lebih muda, karena ibadah haji memerlukan kemampuan finansial, fisik, dan keilmuan yang memadai. “Menurut saya, istitha'ah haji tidak cukup dalam hal keuangan dan kesehatan fisik, tetapi juga dibutuhkan juga istitoah keilmuan. Saat ini, jemaah haji indonesia, 75% jamaah berusia lebih 40 tahun. Artinya, dengan masa tunggu sekitar 25 tahun, kemungkinan akan berangkat di umur 65 tahun ke atas. Kondisi usia 65 tahun ini tentu cukup menyulitkan. Dengan berhaji di usia muda, kita bisa memiliki cukup waktu untuk memenuhi kesiapan baik dari keuangan, kekuatan fisik dan keilmuan. Ini harus direncanakan selagi muda, karena hampir 90% aktivitas haji membutuhkan kemampuan fisik” jelas Juni.
Untuk mewujudkan rencana haji muda, Juni memberikan tips agar bisa memeroleh porsi haji selagi muda. Dengan mengganti kebiasaan harian minum kopi modern dengan menabung haji, maka dalam 4 tahun, kita bisa mengumpulkan uang untuk menyetor porsi haji yang bernilai 25 juta. “Menabung haji dengan segelas kopi? Dengan asumsi harga kopi sebesar 20 ribu per gelas, maka jika uang belanja harian kopi tersebut ditabung selama 4 tahun, maka akan terkumpul uang senilai 28 jutaan. Dengan uang ini, kita bisa menyetor porsi haji di bank syariah” papar Juni yang merupakan ahli keuangan syariah.
Diakhir presentasinya, Juni juga melaporkan kinerja BPKH dan kontribusi BPKH dalam mengalokasikan hasil investasi dana haji dan dana abadi umat untuk mensubsidi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Reguler. “Besaran rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1445H/2024M untuk Jemaah Haji reguler per Jemaah sebesar Rp93.410.286,-. BPKH telah memberikan subisidi BPIH berupa nilai manfaat sebesar Rp37.364.114,- atau setara 40%” jelas Juni Supriyanto. [sm]